Archive for Agustus 2012
Adik Overprotective
Huft,di malam takbiran ini,malah hampir galau karena Liverpool kalah,tapi ya gapapa. Justru kekalahan itu membuat gw dapet ide kilat buat nyelesain cerpen ini,walaupun ide ini udah ada dari kemaren2. Di cerpen ini,bakalan ada karakter tambahan dari karakter sebelumnya. Siapakah mereka??
Yap,sesuai judul *halah langsung aja*:
Rizal & Bagas : mereka ini adik kakak yang kompak,walaupun dia ini adiknya michele.Mereka ini overprotective sama kakaknya,karena kakaknya itu udah menyayangi mereka dengan sangat baik.
Daripada lama2 langsung aja
Yap,sesuai judul *halah langsung aja*:
Rizal & Bagas : mereka ini adik kakak yang kompak,walaupun dia ini adiknya michele.Mereka ini overprotective sama kakaknya,karena kakaknya itu udah menyayangi mereka dengan sangat baik.
Daripada lama2 langsung aja
Gara gara......
Huh,setelah dilanda Galau karena suatu hal,dan sempet bikin cerita yang gak banget *mulai alay,wkwk* Akhirnya,gw balik lagi dan bakalan nulis lagi. Dikira bakalan hiatus sampe beberapa waktu,tapi yah akhirnya ide datang dan gak bakalan disia-siain deh. Oke,dengan karakter yang sama (Udin, Michele dan kawan2 gengnya,kalo gatau liat di cerita sebelumnya)*kenapa yah gw suka banget sama karakter ini,wkwk*,langsung aja cekidot
.
.
.
.
.
.
Tobi The Explorer
Sambil nunggu ide dateng lagi,Gw mau repost cerita yg ada di Facebook. Masih tentang akatsuki,Langsung aja Cekidot
Sasuke menguap lebar sekali, lalu menduduki sofa depan TV yang ada di ruang keluarga rumahnya. Hari ini hari Minggu, dan kebetulan seluruh anggota keluarganya sedang terlibat beberapa acara individual.
Fugaku, sang ayah, hari ini katanya akan mengunjungi kakek Sasuke yang bernama Madara di rumah sakit. Konon, menurut kesaksian beberapa kerabat, Madara kemarin sudah menulis surat wasiat ketika ia mengalami serangan jantung yang ke-21 kalinya. Sasuke cuma bisa berharap Madara nggak lupa mencantumkan namanya di surat wasiat itu. Yah, aminin sajalah.
Sasuke menguap lebar sekali, lalu menduduki sofa depan TV yang ada di ruang keluarga rumahnya. Hari ini hari Minggu, dan kebetulan seluruh anggota keluarganya sedang terlibat beberapa acara individual.
Fugaku, sang ayah, hari ini katanya akan mengunjungi kakek Sasuke yang bernama Madara di rumah sakit. Konon, menurut kesaksian beberapa kerabat, Madara kemarin sudah menulis surat wasiat ketika ia mengalami serangan jantung yang ke-21 kalinya. Sasuke cuma bisa berharap Madara nggak lupa mencantumkan namanya di surat wasiat itu. Yah, aminin sajalah.
Buka Puasa
Ahh, gw rindu disaat buat Fic Akatsuki kayak di facebook dulu,dan sekarang,setelah dilanda Galau hebat,gw coba buat lagi Fic nya,dan daripada lama2 mending langsung cekidot
Di Sore yang cukup menyengat,dimana orang2 mungkin udah berkelana mencari takjil buka puasa,beberapa orang ini malah asik molor,sampai buat sungai nil *?*,sebut saja Sasori. Si baby face *gantilah y dengan i,wkwk* ini molor sampai gak sadar,kalo dia ditugasin buat beli makanan buka puasa. Sang uke a.k.a Deidara langsung membangunkan orang ini
Di Sore yang cukup menyengat,dimana orang2 mungkin udah berkelana mencari takjil buka puasa,beberapa orang ini malah asik molor,sampai buat sungai nil *?*,sebut saja Sasori. Si baby face *gantilah y dengan i,wkwk* ini molor sampai gak sadar,kalo dia ditugasin buat beli makanan buka puasa. Sang uke a.k.a Deidara langsung membangunkan orang ini
Posted by Ricky Anggoro
Buku Harian Udin dan Michele
Ahh,mungkin tugas sekolah rada menjengelkan,tapi santai aja,kalo udah ngetik beban tugas terasa hilang! Mungkin karena kepuasan batinnya terpenuhi *hayo,opo kui? wkwk*
Ini lanjutan dari cerita "Udin Jatuh Cinta",tapi yah ini ide yg gatau darimane datengnya langsung disambet,hehe,ide memang datang disaat yang tak terduga,Oke langsung cekidot aja yah,hehe
Ini lanjutan dari cerita "Udin Jatuh Cinta",tapi yah ini ide yg gatau darimane datengnya langsung disambet,hehe,ide memang datang disaat yang tak terduga,Oke langsung cekidot aja yah,hehe
Shalat di Mushala, Rp.2.000,- !!
Jika ada istilah "tidak ada yang gratis di Jakarta", maka apa yang terjadi di Musala Pengadilan Negeri Jakarta Barat bisa menjadi bukti kebenaran istilah tersebut. Meski sifatnya sukarela, seseorang di musala itu diminta membayar Rp 2.000 untuk urusan menghadap Tuhan alias salat.
Sesudah menjalankan salat, seorang petugas berseragam safari cokelat tua sudah sigap menjaga di depan pintu keluar musala. Penjaga tersebut duduk di bangku depan meja berukuran 2 X 1 meter, tangan kanannya langsung mengarah ke kotak sumbangan yang di atasnya menumpuk uang pecahan Rp 2.000 sebanyak empat lembar.
"Uang kebersihannya mas," ucapnya singkat kepada merdeka.com, Selasa (31/7).
Petugas bernama Enjenk itu kemudian membereskan tumpukan uang yang dibayarkan para jamaah usai melaksanakan salat itu.
Sementara itu, Bima, pegawai swasta yang baru saja selesai melakukan salat di musala yang terletak di basement Pengadilan Negeri Jakarta Barat itu menyesalkan pemungutan uang Rp 2.000 itu.
"Kecewa sih, masa salat saja diminta bayaran," kata Bima.
Bima berharap, seharusnya urusan menghadap Tuhan tak dibuat susah, apalagi dimintai bayaran. Sebab, hal itu tentu sangat bertentangan dengan nurani.
"Saya sih enggak masalah harus bayar Rp 2.000, soalnya enggak setiap hari ke pengadilan, coba kalau karyawan atau orang yang berjualan di sini, bisa tekor," katanya.